Monday, July 23, 2012

KESAL

Anton (nama samaran) adalah seorang pekerja disebuah instansi didaerahku. Dia bekerja dengan sungguh-sungguh dikantor tempat dia bekerja. Setiap pekerjaan yang dipercayakan kepadanya selalu dikerjakan dengan baik dan dapat dikatakan diselesaikan dengan minus kesalahan. Kalaupun ada kesalahan, kesalahan tersebut dapat ditelorir. 

Anton memiliki seorang rekan kerja, sebut saja namanya Roi. Roi adalah seorang pekerja yang biasa-biasa saja. Didalam menyelesaikan pekerjaannya, Roi biasa-biasa saja, tanpa ada perasaan bersalah dan bertanggung jawab dalam pekerjaannya. Setiap ada pekerjaan yang dipercayakan kepadanya, ia hanya kerjakan pekerjaan tersebut tanpa ada ambisius, dan hasil kerjanya juga biasa-biasa saja, tidak ada yang istimewa dalam setiap pekerjaannya. 

Satu waktu, di instansi tempat mereka bekerja ada suatu formasi jabatan yang setingkat diatas jabatan yang mereka pegang saat ini. Dan mereka berdua sama-sama dipromosikan dan sedang diuji fit and proper test oleh instansi tempat mereka bekerja. Pada saat tersebut, banyak rekan-rekan yang lain yang menjagokan si Anton, karena memang selama ini hasil kerjanya menunjukkan kinerja yang terbaik. Dapat dikatakan hampir semua rekan kerja dikantornya menjagokan si Anton. 

Saatnya SK Jabatan diturunkan dari kantor pusat mereka. Dan ternyata si Roi lah yang lulus dan mendapat promosi tersebut. Dengan muka merah antara menahan malu dan merasa bahwa hasil kerja yang dilakukannya selama ini menjadi sia-sia, Anton pun sangat down menerima kenyataan tersebut. Belakangan si Anton mendengar kabar bahwa si Roi tersebut memanfaatkan Dana Tabungannya untuk mendapatkan posisi jabatan tersebut. Namun hal tersebut tidak dapat dibuktikan oleh Anton. 

Betapa kesalnya si Anton menerima kenyataan tersebut. Namun kekesalan Anton tidak dapat dikendalikannya, sehingga membuat dia saat ini hampir tidak perduli dengan kantornya. Kinerjanya menurun drastis. Hampir setiap pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya tidak dilaksanakan dengan baik. Sehingga banyak orang yang dikecewakannya.

ini kisah nyata loh pals. Namun memang namanya aku samarkan. Bagaimana tanggapan anda atas sikap si Anton tersebut? Apakah hal tersebut pantas untuk dilakukannya? Mohon pendapatnya ya?

20 comments:

  1. wah itu sebenarnya ujian buat si anton, knp dia musti putus asa.. toh kalo dia sunguh2 kerja dan ihklas pasti akan berbuah manis nantinya..

    malah kalo rekannya anton yg mendapatkan posisi jabatannya dengan cara suap.. itu gak akan menjamin dia selamanya akan baik di posisinya..

    ,, mungkin bawah gue pendapatnya lebih oke..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya setuju sama yang ini juga dah.. anton boleh kesal, tapi jelas gabole berlebihan.. karna pengaruhnya dalam jangka lama ntar :D

      Delete
  2. Waduh... kalau aku jadi Anton juga kesel sih... hihi.
    Tapi bener tuh kata Isnan, mungkin Anton harus tahu kalau itu ujian untuk dirinya :D

    ReplyDelete
  3. kalau menurut saya sih tetap harus bekerja keras.... apapun itu kondisinya...

    Lakukan semuanya dengan ikhlas, artinya Anton selama ini kerja tidak ikhlas... hehehehe...
    itu manusiawi... tapi lebih baik bekerja terus dengan semangat... rezeki tidak akan pernah tertukar....

    ReplyDelete
  4. Yang seperti ini pernah saya temui, Pak, dan kemudian saya buat tulisan dengan judul Rahasia Rejeki. Hampir sama ( jangan-jangan si Anton adalah si Fulan ya, Pak? Ya jelas bukan, kan kita tidak bekerja di satu instansi/perusahaan. Hehehe ).
    Apa yang dirasakan Anton juga dirasakan oleh Fulan ( tokoh dalam tulisan saya ), bedanya, Fulan tidak larut dalam kekesalan, ia bisa segera berdamai dengan kenyataan, bahwa ini salah satu rahasia rejeki, dengan satu hikmah dan pelajaran yang mungkin saat itu belum bisa terbaca olehnya. Hanya butuh waktu satu hingga dua hari, Fulan sudah kembali pada kinerja bagusnya kembali. Dan meski sampai hari ini promosi itu belum diberikan kepadanya, setidaknya ia tak terbebani dengan segala perasaan kesal dan kecewanya. Mengenai si Roi, biarlah waktu yang akan menjawabnya.

    ReplyDelete
  5. Naik jabatan atau enggak khan bukan hanya disebabkan oleh kualitas kinerja, tapi juga masalah rejeki. Mungkin jabatan tersebut bukan yang terbaik buat Anton.
    Lagian kabar kalo si Roi mendapatkan jabatan dengan mengeluarkan 'dana non budgeter' kan masih kabar angin yang tidak terbukti. Daripada nambah dosa dengan mencurigai orang, mending nambah pahala dengan bekerja lebih giat.

    ReplyDelete
  6. ujian berat kadang ga mengenal tempat dan waktu,,
    lalu gimana kisah anton selanjutnya pals?
    berhentikah dia atau jadi pengangguran?

    ReplyDelete
  7. Anton wajar aja kecewa.. tapi kl sp menurun drastis kinerja yg rugi malah anton.. semoga anton cpt bangkit ya..

    ReplyDelete
  8. Kecewa itu manusiawi ya. Orang bekerja mengalami yg namanya persaingan di dunia kerja, dan memang kalau kita tidak mengalaminya sendiri, mudah utk bilang ah jgn down dong, masa gitu aja down. Karena setiap individu itu unik, caranya menghadapi masalah jg beda-2. Saya pikir Anton perlu teman yg bisa menjadi tempat curhatnya, dan sekaligus bisa membangkitkan semangatnya lagi, Kan rezeki tidak hanya dari situ saja, siapa tahu dgn bergaul dgn teman2 yg kreatif dan optimis, dia bisa bangkit dan menemukan channel baru sbg sumber rezeki lainnya.

    ReplyDelete
  9. Kecewa itu manusiawi. Tapi, hendaknya tidak lama-lama. Saatnya Anton menunjukkan dengan prestasi bahwa SK tersebut sesungguhnya salah orang. Lebih dari itu, hendaknya kita bekerja yang baik karena ini perintah Tuhan. Untuk-Nya kita bekerja. Jika sudah demikian, apa pun penilaian orang atau atasan, kita tetap bekerja dengan baik karena kita sesungguhnya ingin menunjukkan kinerja yang baik sebagai hamba dan di hadapan Tuhan.

    ReplyDelete
  10. sanagt gak pantas dong...

    ya terserah juga orang lain (Roi) itu memanfaatkan uang,, tapi yang namanya pekerjaan kan amanat.. so, kalau dia hanya gara-gara jabatan itu males-malesan berarti dia rajin hanya karena sebuah jabatan aja gitu deh..

    ReplyDelete
  11. sayaa gak setuju bang kalau dengan sikap si anton.. harusnya ttp profesional :D

    ReplyDelete
  12. sabar aja mas anton, harus tetap melakukan yang terbaik ,,, tuhan melihat hambanya yang sebenrnya...

    ReplyDelete
  13. lebih kasian sama si roi sih, mau naik pangkat kog korbanin uang tabungan wkwkwkwkwk...

    ReplyDelete
  14. kesal si wajar, tapi kalau menurunkan kinerja karena kesal itu gak profesional dan gak dewasa namanya. kalau belum rejeki naik jabatan, ya terima aja. justru dengan menurunkan kinerja semakin jauh dong dari promosi nanti.

    ReplyDelete
  15. sebagai individu..sah-sah saja dia melakukan hal itu...toh itu hidupnya...
    tapi sebagai profesional...itu hal yg sangat tidak pantas dilakukan...

    Tampaknya Anton terlalu berambisi...sayangnya dia tidak bisa mengendalikan ambisinya ketika berbenturan dengan kenyataan yang pahit

    ReplyDelete
  16. wahhhh apapun maslahnya tetap minumnya teh botol sosro :D

    ReplyDelete