Tuesday, December 2, 2014

PROVOKATOR VS MOTIVATOR

Senang rasanya bisa nulis lagi di blog ini, setelah bertapa beberapa bulan, akhirnya aku punya kesempatan untuk nulis lagi. Terima kasih buat semua teman blogger yang sering mampir ke blog ini, namun belum melihat ada postingan baru di blog ini. seperti ndak berpenghuni aja, hehehehe makasih banyak ya pals.

Semangatku menulis timbul lagi setelah aku mulai untuk BW lagi. Membaca postingan teman2 walaupun ndak sempat ninggalin komentar, ternyata aku sadar bahwa, aku sudah banyak ketinggalan berita. Postingan dari teman2 lah pula yang memberikan semangat dan memberi motivasi untukku mulai nulis lagi.

Memotivasi berarti memberi dan mengarahkan orang lain untuk menjadi lebih baik lagi dari sekarang. Kata2 motivasi sangatlah baik untuk meningkatkan gairah buat orang lain. Gairah untuk berbuat lebih baik lagi, bertindak dengan baik dan tentunya akan mencapai hasil yang terbaik pula. Motivator adalah orang yang mampu menimbulkan semangat baru untuk lebih baik tersebut. Namun bila menurutku, motivator yang terbaik untuk diri kita adalah kita sendiri. Sehebat apapun kita mengikuti ceramah2 tentang motivasi, namun bila diri kita sendiri tidak mampu menggerakkan hati kita menuju yang lebih baik, tentunya hal tersebut akan menjadi sia-sia. Memotivasi diri sendiri, mungkin saja awalnya ditimbulkan dari rasa iri, namun iri disini tentunya keirian yang ditujukan kepada hal2 yang baik. Kita boleh iri namun biarlah rasa iri tersebut memberikan dorongan buat kita untuk melakukan lebih baik lagi dengan cara2 yang baik pula.

Provokator serupa tapi tak sama dengan motivator,  sama-sama mampu memberikan semangat kepada orang lain, namun biasanya provokator lebih ke arah yang tidak baik. Provokator cendrung menimbulkan perselisihan. Provokator mengarahkan orang lain agar mau melawan pihak lain dengan cara-cara kasar. Cara2 yang mengganggu ketentraman orang lain. Sehingga orang yang berhasil di provokator, tergerak hatinya untuk melakukan pemberontakan.

Provokator biasanya menghilang ataupun buang badan setelah orang yg berhasil di provokasi melakukan tindakannya. Berbeda dengan motivator, yang selalu siap sedia untuk memberi semangat bila semangat kita kembali down.

Jadi pals, jangan mau jadi provokator atau di provokasi ya, karena biasanya kita sendiri yang menanggung akibat buruk provokasi tersebut, sang provokator pasti akan segera menghilang, segelah kejadian yang gak bener terjadi.

3 comments:

  1. nah, provokasi itu tipikal sengkuni ya Bang, ngompor2in lalu bertepuk tangan di kejauhan, lalu berlari dan jika perlu berpura2 mati. wah, banyak lho sekarang di sekitar kita orang tipikal sengkuni. makanya yuk kita hati2

    ReplyDelete
  2. saya kesini lagi, mau ngopi. hujan deres di jakarta nih Bang
    btw selamat bekerja aja deh

    ReplyDelete