Setelah 5 hari meninggalkan home base ini, karena tugas diklat yang kuikuti di Jakarta, akhirnya aku udah tiba kembali di rumah tempat tinggal tercinta. Rasanya sangat tentram dan nyaman sekali. Semewah apapun hotel tempatku nginap di Jakarta kemaren, sepertinya ndak bisa mengalahkan kenyamanan di rumah sendiri terlebih-lebih tempat tidur sendiri. Benar memang syair lagu Rumah kita yg dinyanyikan God Bless, sesederhanapun rumah yg kita tempati pasti akan terasa lebih nyaman dibandingkan tempat mewah tapi bukan milik kita.
Perjalanan Dinas kemarin memang menyenangkan, karena selain dinas belajar, pihak penyelenggara pendidikan memberi kesempatan untuk berlibur ke Bandung, walaupun hanya sehari. Memang ndak banyak tempat yang sempat dikunjungi, namun Bandung adalah tempat wisaya yang adem untuk dikunjungi. Cuacanya ndak terik, kotanya bersih dan penduduk yg ramah. Sepertinya Bandung ini tidak akan pernah lepas dari jadwal berlibur berikutnya. Karena kemaren hanya diberi kesempatan sehari, jadi sepertinya pengen atur strategi lagi untuk bisa kembali ke Bandung.
Namun yah, seperti yang aku jelaskan diatas, kalo kampung sendiri pasti jauh lebih nyaman, ya itu td, pasti suasana tempat tinggal kita pasti akan terasa jauh lebih nyaman dibandingkan tempat dimanapun. Mungkin ntar teman yg dibandung jln ke medan, pasti akan merasakan rindunya kampung halaman di Bandung tempat teman2 tinggal, ya khan?
Memang kadang banyak sekali alasan untuk kita meninggalkan kampung halaman, ada yang untuk bekerja, kuliah, dan berbagai alasan lainnya. Namun untuk melupakan kampung halaman tempat kita di besarkan, mungkin tidak ada alasan yg tepat untuk hal tersebut. Mungkin banyak yang menilai tidak ada yg dapat dibanggakan dari kampung halaman kita, namun hal tersebut tidak akan pernah mempengaruhi kita untuk melupakan kampung halaman.
Dan sikap yang melupakan kampung halaman sendiri bukanlah suatu sikap yang mulia, karena istilah dari "lupa kacang akan kulitnya" sangat tepat untuk orang-2 yang menganggap kampungnya adalah tempat yg menjijikkan.
so sobat, mari cintai kampung kita, sejelek apapun itu, itulah tugas kita untuk memperbaikinya.
mejuah-juah
Thanks mas, info yang menarik
ReplyDeleteya sama-sama
DeleteTeringat lirik lagunya God Bless yang menceritakan tentang
ReplyDeleteindahnya rumah kita ya Mas Yadi..
Iya memang, kampung halaman adalah tempat kita
dilahirkan, maka jangan lupakan kampung halaman..
Lebih baik disini...rumah kita sendiri.......itu liriknya mas, dan memang benar
Deletekira kira duluknya banyak jahe ga yah
ReplyDeleteHahahaha, ndak sih mbak , "njahe" itu kalo di bahasa indonesiakan artinya daerah dataran tinggi, kan daerah ini adalah daerah pegunungan
Deletetapi bandung sekarang macetnya begitu Bang, hehe. tapi kalo udah naik dikit ke lembang, wahh maknyess banget
ReplyDeleteBenar bang, tapi karena banyak pepohonan, macatnya lumayan adem, ndak bikin emosi tingkat dewa...
DeleteIya bener sebagus apapun kita tinggal. lebih baik tempat berteduhnya di rumah sendiri... Enak ya jalan jalan sambil ngajar...Jadi minim pengeluaran ya mas, kan sudah di akomodasi dari dinasnya.
ReplyDeleteHeheheh, untuk biaya hidup sih benar bang minim pengeluaran, tapi teman2 dikampung nuntut minta dibeliin oleh2. Jadi tekor juga ....hehehehe
Deleteseenak enaknya tinggal di kota, lebih nyaman tinggal di kampung sendiri
ReplyDeletekalau gak salah Sby dan Jokowi sudah pernah ke Kabanjahe ya mas
Yup, waktu ngunjungin pengungsi erupsi gunung sinabung
ReplyDeletekampung halaman adalah tempat kita dilahirkan, maka jangan lupakan kampung halaman.
ReplyDeleteHalaahh aku heran dengan orang-orang yang sok modern dan lupa kampung. Kenapa harus lupa ya. Kan kita besar di sana juga...
ReplyDelete