Sewaktu SD, pepatah ini sangat sering kita dengar. Pepatah ini mengajarkan dan mengajak kita untuk lebih hati-hati didalam mengatur pengeluaran kita agar jangan sampai lebih besar dari pada penghasilan yang kita peroleh.
Waduh pals, jangan sampailah ini terjadi pada sobat semua. Karena ini bukan saja nyusahin, tapi juga dapat membuat umur sobat makin cepat berkurang. Betapa peningnya kita bila harus mengeluarkan biaya yang jauh melebihi dari jumlah penghasilan kita. Didalam mengelola pengeluaran kita, memang dibutuhkan kesabaran dan kemampuan kita didalam menahan nafsu konsumerisme kita.
Umumnya orang yang mengalami hal ini adalah orang-orang yang tidak mampu dalam menahan nafsu konsumerismenya. Seperti, sering mangkal di mall, ataupun minum di cafe-cafe bonafit, pengen punya barang2 mewah. Pengen trendi, dan masih banyak lagi sebenarnya penyebab-penyebab Besar Pasak Dari Tiang ini.
Teringat dengan tulisan pak Mario Teguh pada fan facebooknya beberapa waktu lalu, kurang lebih pak Mario berkata begini, "kebanyakan orang akan jatuh miskin pada saat dia tidak ingin kelihatan miskin".
Memang sifat manusia yang konsumerisme adalah manusia yang tidak ingin kelihatan miskin oleh orang-orang disekitarnya, sehingga selalu mengupayakan barang-barang yang sebenarnya dia tidak atau belum mampu untuk penuhi. Sehingga dipaksalah dengan menggesek kartu kredit, atau membuat pinjaman kesana kemari. Alhasil, pendapatan sebesar apapun akan terasa kurang.
Seorang pekerja yang telah dihantam oleh pepatah ini, akan sangat mempengaruhi produktifitasnya. Pekerja yang terkena hal demikian akan lebih mudah terkena kemalasan dalam bekerja, karena semua pekerjaan sepertinya sia-sia dan tidak membuahkan hasil. Lebih bahayanya akibat kurangnya produktifitas, sehingga manajemen perusahaan akan menilai kita tidak cakap dalam bekerja dan akan "dirumahkan". Pasti akan lebih berbahaya lagi.
Jadi pals, lebih baik, jagalah sikap dan kenalilah siapa diri kita sebenarnya. Buatlah anggaran pengeluaran sebaik-baiknya agar tidak sampai penghasilan kita habis untuk hal-hal yang tidak berguna dan akan merepotkan kita dimasa depan kita. Biasakanlah budaya menabung terlebih dahulu sebelum memenuhi keinginan kita. Agar kita tidak susah dan pening dalam menghadapi masa depan yang belum kita ketahui apa yang bakalan terjadi.
Seorang pekerja yang telah dihantam oleh pepatah ini, akan sangat mempengaruhi produktifitasnya. Pekerja yang terkena hal demikian akan lebih mudah terkena kemalasan dalam bekerja, karena semua pekerjaan sepertinya sia-sia dan tidak membuahkan hasil. Lebih bahayanya akibat kurangnya produktifitas, sehingga manajemen perusahaan akan menilai kita tidak cakap dalam bekerja dan akan "dirumahkan". Pasti akan lebih berbahaya lagi.
Jadi pals, lebih baik, jagalah sikap dan kenalilah siapa diri kita sebenarnya. Buatlah anggaran pengeluaran sebaik-baiknya agar tidak sampai penghasilan kita habis untuk hal-hal yang tidak berguna dan akan merepotkan kita dimasa depan kita. Biasakanlah budaya menabung terlebih dahulu sebelum memenuhi keinginan kita. Agar kita tidak susah dan pening dalam menghadapi masa depan yang belum kita ketahui apa yang bakalan terjadi.
nabung emang penting banget... :D
ReplyDeletetapi entah sampai sekarang kok susaaah banget ya buat nabung... :p
tahan nafsu konsumerisme agar ndak besar pasak dari tiang
Deleteini alamat kita harus mengutang sana sini.. ckckc :)
ReplyDeleteckckckc jangan sampe terjadi lah pals
Deletebetul sekali harus menabung sejak dini ya
ReplyDeleteyup...thanks mbak Lidya
Deleteniar nabung dikit2 mas, sehari seribu, dua ribu sing penting celengan ne kebek isok tuku modem :D
ReplyDeletebetul tu mbak niar, kalo udah niat dan tekad, semua pasti jadi lebih mudah
DeleteSaya suka dengan kutipan yang Pak Mario Teguh sampaikan seperti di atas. Awal mula mungkin Saya adalah korban, tapi gak tau juga. Lawong pada dasarnya sendiri Saya ini tipikal cowok yang apik yo.. bagaimana? hehe Tapi sekarang kok malah cuek, acak kadut koyok wong gelandangan. wkwkwk
ReplyDeletegak hrs jd seorang ekonom utk kita bisa memanage uang sendiri ya.. Krn memang harus kayaknya.. :)
ReplyDeleteBner bnget gan ... jgn besar pasak dri pd tiang
ReplyDeleteloh koq jd blogspot lg mas.. habis ya sewanya? :d
ReplyDeleteyups setuju banget dah.. apalagi bagi yang sudah rumah tangga.. waduh super puyeng buat manage keuangan hehe
Ini peribahasa melayu lama sejak kita kecil sudah ada... hingga sekarang masih eksis, sangat baik disimak biar hidup ga kedodoran.....
ReplyDeleteKunjungan malam Kang..