Muter-muter di dunia maya alias blogwalking kemarin, aku tertambat di blognya mbak Indah-P, pada postingannya yang satu ini :
"Disaat kamu
sedang senang tidak ada satu orang pun yang mengetahui senyumanmu...di
saat kamu sedang sedih tidak ada satu orang pun yang menyadari air
matamu, tetapi disaat kamu kentut semua orang akan melihat ke
arahmu...sungguh menyedihkan sekali.." itu adalah sebagian kutipan dari postingan tersebut yang sangat menarik buatku...
terus terang aku ngakak sendiri setengah ampun baca kata-kata ini. dan aku pun langsung mengcopy paste tulisan ini ke BB, dan aku broadcast di kontak BB ku. dan ternyata rame sekali teman-teman di contact BB yang merespon tulisan ini, semuanya membuat icon-icon tertawa dan terbahak-bahak.
Tapi,,,setelah aku baca berulang kali kata-kata tersebut, lama-lama aku berpikir bahwa tulisan tersebut ada makna seriusnya juga loh.
Kebanyakan orang disekitar kita, memang seperti itu, disaat kita lagi senang ataupun suatu keberhasilan kita peroleh, mereka mungkin biasa-biasa saja, atau bahkan banyak yang merasa iri kepada kita. Kalaupun ada yang simpati, ya hanya sebatas kasi ucapan selamat dan berlalu begitu saja. Demikian juga pada saat kita sedang berduka, orang-orang disekitar kita hanya menyalami kita dan mengucapkan ikut merasa kepedihan kita (dan kebanyakan hanya lips service) lalu berlalu begitu saja, dan mungkin dua atau tiga hari kedepannya mereka sudah tidak perduli lagi sama kedukaan tersebut. Namun....pada saaat kita melakukan sedikit kesalahan, dan mungkin kesalahan tersebut sangat berpengaruh pada kehidupan kita, yang seharusnya kesalahan kita tersebut adalah kesalahan yang kita tutup-tutupi tapi karena ulah orang-orang disekitar kita kesalahan tersebut jadi diketahui oleh orang sekampung. Dan tidak cukup mereka membahas kesalahan kita tersebut seminggu dua minggu, bahkan sampai kita mati pun mungkin mereka tetap menghina kita karena kesalahan tersebut.
Jarang sekali kita perduli dengan kesalahan teman, kita lebih suka membahas kesalahan/ permasalahan teman itu di belakangnya, tapi begitu kita berhadapan dengan dia, kita pura-pura tidak tahu dengan kesalahannya tersebut. Dan jarang sekali kita ikut memberikan solusi atas permasalahan tersebut, jangankan memberikan solusi menanyakan keadaannya pun kita kurang berniat.
Jujur pal, ini memang sedang kualami sendiri. Pada saat suatu kesalahanku, yang sebenarnya ini adalah kesalahan umum yang dilakukan banyak rekan seprofesi lakukan, banyak teman-temanku dulu yang sekarang justru menghindari aku, dari 10 teman-temanku dulu 11 dari mereka sudah menghindari aku, tidak satupun dari mereka yang mencoba menanyakan keadaanku. Tidak satupun dari mereka yang mencoba menawarkan solusi, tidak usah bantuan dalam bentuk materi, mengucapkan kata penghiburan pun tidak. Dan yang parahnya, disaat aku terpuruk, mereka malah menuduhku melakukan provokasi agar kesalahan2 teman2 yang lain akan diungkap/dibukakan pula. gilaaaaaaaaaaaaa. berarti memang selama ini mereka tidak pernah mengenal aku. (sori nih pal, jadi agak2 curhat gini). Sekarang ini memang aku sudah mengetahui mereka ternyata hanya teman, bukan sahabat.
Sori nih pal, kalo akhirnya postinganku kali ini jadi agak berat jadinya nih...hitung-hitung ingin meluapkan emosi yang terpendam nih...... jadi agak-agak dimaafkan ya pal...heheheheh
Tapi yah, kalo sekarang aku udah take it easy aja pal,dibawa santai aja. Mungkin mereka tidak pengen terimbas dan takut dituduh akrab dengan pembuat masalah, atau malah mereka menjaga imej mereka agar tidak dituduh punya masalah/ ulah yang sama denganku.
ok deh sekian dulu...mudah-mudah ndak memberatkan impal/sobat semua nih baca postinganku kali ini.
yah itulah pertemanan bang, bakal ketahuan mana yang sejati dan mana yang tidak, sabar aja, mungkin ada sesuatu dibaliknya
ReplyDeletethnaks..mas Muroi....
Deletesama-sama bang, semoga masalahnya cepat kelar dan nyaman dalam kerja
Deleteaku masuk kategori siapai mpal?? teman ntah sahabat???ckckckkkc
ReplyDeletekam kalimbubu pal...hehehehe
DeleteItu kadang menjadi kelamahan kita. Ketika ada orang membuat prestasi, jarang yang memberikan apresiasi. Tapi kalau membuat kesalahan, beritanya jadi luar biasa. Sayangnya bukan untuk memberikan solusi tapi membuat kesalahan itu semakin terlihat salah.
ReplyDeleteapalagi di dunia kantoran pal, hal semacam ini sangat kentara sekali, hanya karena ingin mendapatkan pengakuan dari atasan.
Deleteorang memang cenderung mudah mengingat kesalahan yang kita perbuat
ReplyDeletesatu kesalahan bisa membuat mereka lupa dengan 1000 kebaikan yang telah kita lakukan
yup...setuju sangat pal...
Deletegapapalah daripada ga bisa kentut, bro...
ReplyDeletetapi emang bener sih, persahabatan itu lebih nyaman dianalogikan pake pipis di celana dari pada kentut. biarpun orang lain tak melihat, kita tetap bisa merasakan kehangatannya...
ada pipis ada kentut...
Deletekentut parah lagi kalau habis makan jengkol kayaknya ya...
klo pipis nana, lebih gawat lagi pal, kita merasa kehangatannya lalu becek ditelapak kaki jadi makin asyik untuk ditertawakan donk...
Deletemulai bagus nih dialognya
Deletekalo urusan pipis kok jadi rame ya..?
DeleteUdah jadi hal yg bukan tabu kali bro....malahan udah di anggap satu tontonan yg bisa ngalahin hebohnya final piala dunia juga kali
ReplyDeleteKalo ada slogan
"seneng banget liat orang susah...ngerasa risih kalo ngeliat orang bisa seneng"
#masih manusiawi..kok katanya...(asem)
manusiawi untuk zaman sekarang, tapi sungguh sakit bagi yang pernah mengalaminya pal
DeleteUdah jadi sifat dasarnya manusia kali ya seneng kalo liat orang lain susah.
ReplyDeleteSMS (Senang melihat orang susah) seharusnya diganti aja (Senang Melihat orang Senang)
Deleteemang gitu keadaan saat ini, tapi mungkin seorang sahabat tidak akan begitu...
ReplyDeletekentut aja dipermasalahkan padahal semua orang bisa kentuntkan ?
yup...mereka menganggap bahwa mereka ndak pernah kentut ya pal?
Deleteujian dari persahabatan ya seperti kalimat mbak indah itulah, yang pasti sifat penyakit hati manusia pasti akan muncul kapan saja gak peduli teman atau saudara
ReplyDeletedan yang jelas, tujuan mereka menebar-nebar kesalahan orang hanya untuk mendapat pengakuan dari atasan, cuma itu saja sebenarnya, tapi itu hanya cerita lalu buatku pal, sekarang aku memang harsu lebih extra dengan memilih teman, thanks sob
Deleteharus bisa saling mengisi *ehh.
ReplyDeletesip
Deletekalo udah kentut ya lebih heboh dari menonton bola dunia ~ *hihi
ReplyDeletelayaknya bom atom ya...heboh dan menggelegarr
Deletetuh kan, temen saya yang sebaya juga sama saya, yang namanya Mbak Indah, pinter bikin joke kan? siapa dulu temennya
ReplyDeleteyaa itu seperti peribahasa gajah di pelupuk mata tidak kelihatan, semut di ujung sungai keliatan..
ReplyDeletettp semangat bang.. semua pasti ada maknya dan hikmahnya :D
btw pake bb jg? boleh minta PIN nya :D
Hidup memang seperti itu, tetapi buat saya tak penting lagi kalau saya sudah bisa belajar dari kesalahan karena ditinggalkan oleh mereka yang bahkan menoleh pun tidak di saat saya melakukan kesalahan atau terpuruk, it's not big deal :)
ReplyDeleteSaya akan memaknai sebagai proses pembelajaran, jadi semangat saja :)
DI dunia kerja jaya gini keliatan banget mas, jilat menjilat sudah jadi budaya sekarang ini
ReplyDelete